Koktail Pegu Club: Hirup Bersejarah Gaya Khas Audrey Saunders

Ketika berbicara tentang koktail yang telah melewati ujian waktu, koktail Pegu Club adalah salah satu permata tersembunyi yang membawa senyum di wajah setiap mixologist berpengalaman. Bayangkan ini: awal abad ke-20, dan ekspatriat Inggris berkumpul di elit Pegu Club di Burma, menikmati campuran segar yang akhirnya membuat gelombang di seluruh dunia. Lompat ke awal tahun 2000-an, dan dunia koktail New York City menyaksikan kebangkitan klasik ini, semua berkat inovasi Audrey Saunders. Tapi apa yang membuat koktail Pegu Club menjadi ikon yang bertahan lama? Mari kita selami masa lalunya yang penuh cerita.
Asal Usul Klasik dengan Awal Eksotis

Koktail Pegu Club lahir di Pegu Club yang prestisius, sebuah tempat berkumpul sosial untuk perwira Inggris di Rangoon (sekarang Yangon), Burma. Dipercaya bahwa minuman ini dibuat sebelum Perang Dunia I, masuk ke kanon koktail dengan campuran gin, likuer jeruk, jus jeruk nipis, dan bitters. Campurannya begitu menyegarkan dan khas sehingga segera menjadi minuman khas klub, dirujuk dalam buku “Savoy Cocktail Book” karya Harry Craddock tahun 1930. Tapi bagaimana koktail klasik ini menggerakkan budaya koktail modern, Anda bertanya?
Audrey Saunders: Menghidupkan Kembali Favorit Abadi

Masuklah Audrey Saunders—tokoh kunci dalam mixologi modern dan pemilik Pegu Club di New York City, yang berperan penting dalam kebangkitan koktail. Pada 2005, ketika Saunders membuka barnya, ia memberikan penghormatan kepada minuman vintage ini, menempatkannya di panggung utama di antara pilihan koktail modern. Ia sering berkata bahwa koktail Pegu Club mewujudkan seni meracik koktail yang seimbang dan bernuansa—sesuatu yang ingin ia tanamkan pada tim bartendingnya. Dedikasinya terhadap mixologi klasik dengan sentuhan modern menghidupkan kembali minat pada koktail Pegu Club, memimpin generasi baru untuk menemukan kembali hirup bersejarah ini.
Variasi dan Interpretasi Modern
Meskipun kaum tradisionalis mungkin berargumen bahwa resep klasik tidak memerlukan perubahan, mixologist kontemporer telah merangkul variasi koktail Pegu Club. Beberapa mengganti likuer jeruk dengan campuran halus curacao atau menambahkan bitters eksotis segar untuk mengangkat aroma jeruknya. Fleksibilitas dalam bahan dasar ini menunjukkan kemampuan adaptasi koktail serta daya tarik yang abadi—template ideal untuk kreativitas dalam budaya koktail masa kini.
Menguasai Koktail Pegu Club di Rumah
Penasaran membawa minuman bersejarah ini ke dalam koleksi Anda? Berikut resep klasiknya:
- 45 ml gin
- 15 ml likuer jeruk (seperti Cointreau)
- 15 ml jus jeruk nipis segar
- 1 tetes Angostura bitters
- 1 tetes orange bitters
Persiapan:
- Campurkan semua bahan dalam shaker yang diisi es.
- Kocok hingga dingin.
- Saring ke dalam gelas koktail yang telah didinginkan.
- Hias dengan kulit jeruk nipis atau kulit jeruk untuk menambah rasa segar.
Sebuah Pemandangan untuk Elegansi yang Bertahan Lama
Koktail Pegu Club bukan sekadar minuman; ini adalah bukti seni mixologi yang tak lekang oleh waktu dan semangat inovasi yang bertahan di bar-bar seluruh dunia. Ia mengajak kita semua menikmati sepotong sejarah sambil menambahkan sentuhan kita sendiri pada warisannya. Jadi, kapan pun Anda mempertimbangkan koktail untuk mengesankan tamu atau menikmati sendiri di dekat perapian, mengapa tidak membiarkan pesona Pegu Club membawa Anda terhanyut?
Angkat gelas dan bersulang untuk pertemuan anggun antara klasik dan kontemporer. Bersulang untuk koktail Pegu Club!