Diperbarui pada: 6/3/2025
Apa Perbedaan Antara Bir dan Sider?

Bir dan sider sering berbagi rak yang sama di bar dan toko, namun perbedaan mereka jauh lebih dalam daripada sekadar selera pribadi. Memahami dua minuman klasik ini dimulai dengan bahan baku mereka dan bagaimana bahan tersebut diubah melalui fermentasi.
Bahan dan Basis Fermentasi
Perbedaan mendasar antara bir dan sider adalah sumber gula yang dapat difermentasi. Bir dibuat dari biji-bijian—biasanya jelai—sementara sider memulai perjalanan dengan apel.
- Bir: terbuat dari biji-bijian malt (biasanya jelai), air, hop untuk rasa pahit dan aroma, serta ragi pembuat bir untuk fermentasi.
- Sider: dibuat dari jus apel yang diperas dan difermentasi, menggunakan ragi sider atau fermentasi liar; beberapa varian menggunakan pir (perry) atau buah campuran.
Bagaimana Profil Rasa Membuat Mereka Berbeda
Cara bahan difermentasi menghasilkan rasa khas pada bir dan sider. Biji-bijian, hop, dan ragi menciptakan profil rasa malt, hop, dan terkadang pahit pada bir. Sider, yang murni dari apel, biasanya berakhir dengan rasa segar, buah, renyah, dan bisa bervariasi dari manis hingga sangat kering tergantung gaya fermentasi.
- Bir: rasa bisa seperti roti, kacang, karamel, cokelat, rumput, herbal, pahit, dan bahkan asam (pada beberapa gaya khusus). Tingkat karbonasi dan badan minuman bisa sangat bervariasi.
- Sider: rasa dominan apel, terkadang asam, terkadang manis seperti sirup, kadang kala dengan nuansa tanah atau rempah jika menggunakan ragi liar; umumnya karbonasi sedang.
Kadar Alkohol dan Gluten
- Bir: sebagian besar lager dan ale memiliki kadar alkohol antara 4–6% ABV, meskipun bir craft berat atau khusus bisa jauh lebih kuat. Mengandung gluten kecuali dibuat bebas gluten.
- Sider: biasanya memiliki kadar alkohol antara 4–7% ABV, serupa dengan bir ringan. Dibuat murni dari jus buah, sider biasanya bebas gluten secara alami (selalu cek bahan tambahan jika sensitif).

Referensi Cepat: Bir vs. Sider
- Bir bergantung pada biji-bijian (jelai, gandum, terkadang rye atau beras), hop, air, dan ragi. Sider dimulai dengan apel dan seringkali tidak ada bahan lain.
- Sebagian besar bir mengandung gluten; sider secara alami bebas gluten.
- Rentang rasa lebih luas pada bir karena ratusan varietas dan perlakuan; sider selalu mengekspresikan rasa apel paling kuat, meskipun bisa kompleks atau halus tergantung gaya dan apel yang digunakan.
- Karbonasi, badan, dan kadar alkohol sebanding—tetapi setiap peminum menemukan preferensi unik sesuai selera mereka.

Memilih Antara Bir dan Sider
Jika Anda menyukai rasa pahit, malt, atau hop, bir menawarkan banyak pilihan untuk dijelajahi. Lebih suka rasa buah yang cerah atau membutuhkan pilihan bebas gluten? Sider adalah jawabannya. Keduanya memiliki tradisi kerajinan yang kaya, gaya regional, dan pencampuran kreatif, jadi tidak ada jawaban yang salah—hanya minuman yang enak.