Favorit (0)
InIndonesian
Ditulis oleh: Lucas Anderson
Diperbarui pada: 6/3/2025
Favorit
Bagikan

Apa Perbedaan Antara Ginger Ale dan Ginger Beer?

botol ginger ale dan bir jahe di atas permukaan kayu

Ginger ale dan ginger beer mungkin terlihat mirip sekilas, tetapi keduanya adalah minuman yang berbeda dengan latar belakang, rasa, dan kegunaan yang berbeda. Mengetahui mana yang dipilih dapat mengubah karakter koktail atau pencampur Anda secara keseluruhan.

Asal Usul dan Cara Pembuatannya

Ginger ale adalah minuman ringan yang dimaniskan dan tidak difermentasi, pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 sebagai minuman berkarbonasi ringan dengan rasa ekstrak jahe. Sebagian besar ginger ale komersial menggunakan air berkarbonasi, gula (atau pemanis), dan perisa jahe yang aman untuk makanan—kadang-kadang dengan sedikit atau tanpa akar jahe asli sama sekali.

Ginger beer bermula sebagai minuman beralkohol ringan yang difermentasi di Inggris abad ke-18. Ginger beer tradisional memerlukan fermentasi alami dari jahe, gula, air, dan kadang jus lemon, menghasilkan minuman yang keruh, pedas, dan sedikit beragi dengan rasa yang lembut. Saat ini, sebagian besar ginger beer di supermarket tidak beralkohol (kurang dari 0,5% ABV), tetapi versi buatan batch kecil atau kerajinan mungkin lebih beralkohol dan jauh lebih tajam.

Rasa, Manis, dan Karbonasi

  • Ginger ale terasa lembut, manis, dan floral, dengan rempah yang halus dan akhir yang renyah serta berkarbonasi. Kualitas bervariasi: opsi pasar massal cenderung manis dan lembut, sementara ginger ale “kering” (seperti Canada Dry atau Fever-Tree Dry) cenderung kurang manis dan sedikit lebih kering, tapi tidak pernah tajam.
  • Ginger beer memberikan rempah pedas dan panas jahe yang kuat. Rasanya kurang manis, seringkali keruh, dan beberapa versi memiliki rasa citrus atau kompleksitas fermentasi. Gelembung ginger beer biasanya lebih kecil dan lebih lembut daripada ginger ale, memberikan tekstur yang lebih kaya.
moscow mule in copper mug with lime

Kapan Menggunakan Masing-Masing

Pilihan Anda bisa membuat atau merusak keseimbangan minuman. Berikut panduan kapan masing-masing unggul:

  • Ginger beer adalah klasik untuk koktail yang kuat dan menyegarkan—pikirkan Moscow Mule, Dark ’n Stormy, atau Penicillin. Rempahnya yang intens cocok dengan minuman keras yang berani seperti rum, whisky, atau vodka.
  • Ginger ale ideal untuk campuran yang lebih ringan atau bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan dan kelembutan. Coba dalam highball dengan whisky atau scotch blend, atau sebagai pencampur mudah dengan bourbon atau gin.

Tabel Ringkasan: Ginger Ale vs. Ginger Beer

  • Ginger ale: manis, lembut, sangat berkarbonasi, hampir selalu tidak beralkohol, warna keemasan pucat, ideal untuk pencampuran ringan dan diminum sendiri.
  • Ginger beer: pedas, kuat, difermentasi atau diseduh, rendah atau tidak beralkohol, keruh atau buram, sempurna untuk koktail yang membutuhkan tendangan dan kompleksitas.
ginger beer in highball glass with lemon

Memilih Antara Ginger Ale dan Ginger Beer

  • Untuk pencampur yang renyah, halus, dan mudah diminum, pilih ginger ale.
  • Untuk intensitas, rempah berlapis, atau koktail dengan tendangan, gunakan ginger beer—terutama jika resep menyarankannya.
  • Selalu cicipi berbagai merek sebelum menentukan; rempah dan manisnya sangat bervariasi.

Perbedaan utama terletak pada rempah, kekuatan, dan gaya. Mengetahui mana yang sesuai dengan minuman Anda sangat penting: gunakan ginger ale untuk kelembutan, ginger beer untuk keberanian.