Favorit (0)
InIndonesian
Ditulis oleh: Olivia Bennett
Diperbarui pada: 6/3/2025
Favorit
Bagikan

Sejarah Koktail Brandy Alexander

Brandy Alexander krimi dalam gelas coupe dengan pala parut

Kaya, lembut, dan sedikit mewah, Brandy Alexander telah menempuh jalur yang tidak biasa dari inovasi sebelum Larangan hingga menjadi andalan lounge pascaperang dan seterusnya. Perjalanannya mencerminkan perubahan selera dalam minuman keras, budaya koktail, bahkan budaya pop itu sendiri.

Asal Usul dan Debut Awal Abad Dua Puluh

Koktail Alexander pertama kali muncul dalam buku manual bar sekitar tahun 1910-an, biasanya sebagai campuran sederhana dari gin, crème de cacao, dan krim. Penemu tepatnya sulit dilacak, karena resep untuk koktail krim beraroma cokelat mulai muncul di bar hotel di New York pada waktu itu. Brandy Alexander—versi yang mendapat ketenaran sejati—mengganti gin dengan brandy, menambahkan rasa yang lebih kaya dan tekstur lembut yang menarik bagi para penggemar dan peminum.

Evolusi Resep Brandy Alexander

Meskipun Alexander berbasis gin tetap menjadi catatan sejarah, brandy yang membawa minuman ini ke status klasik. Resep awal memerlukan bagian yang sama antara brandy, white crème de cacao, dan krim, dikocok dengan es. Formula ini menawarkan minuman manis dan lembut yang sering disajikan setelah makan malam atau sebagai hidangan perayaan.

Para bartender pada tahun 1920-an dan 1930-an mempertahankan proporsi ini, kadang-kadang mengubah rasio atau menggunakan krim yang lebih berat untuk kenikmatan ekstra. Sepanjang abad ke-20, koktail ini memperkuat reputasinya sebagai favorit yang canggih dan mudah dinikmati—favorit di lounge hotel dan klub pribadi.

Bahan Utama Brandy Alexander

  • 30 ml brandy (gunakan Cognac atau brandy berkualitas untuk rasa kaya)
  • 30 ml white crème de cacao (bukan varian yang lebih gelap)
  • 30 ml krim segar ganda
  • Pala segar yang diparut (hiasan, penting untuk aroma dan tradisi)

Metode Persiapan

  • Tambahkan 30 ml brandy, 30 ml white crème de cacao, dan 30 ml krim ke dalam shaker koktail dengan banyak es.
  • Kocok dengan kuat sampai bagian luar shaker membeku dan minuman sangat dingin.
  • Saring ke dalam gelas coupe atau gelas koktail yang dingin.
  • Hiasi dengan pala segar yang diparut secukupnya.
Brandy Alexander ingredients and cocktail shaker on a marble surface

Konteks Budaya dan Perubahan Selera

Brandy Alexander mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1950-an dan 1960-an—era yang merayakan minuman manis dan seperti hidangan penutup di klub makan malam dan pesta makan malam. Manisnya yang lembut, kehangatan brandy yang halus, dan kesederhanaan yang elegan menarik berbagai macam peminum. Saat koktail berjenis aperitif yang lebih ringan meningkat pada akhir abad ke-20, Brandy Alexander memudar tetapi tidak pernah hilang. Kebangkitan koktail klasik dan bar kerajinan telah membawa minuman ini kembali ke sorotan untuk generasi baru.

Penggemar Terkenal dan Momen Budaya Pop

Penggemar Brandy Alexander mencakup kalangan kerajaan maupun bintang Hollywood. John Lennon pernah menyatakan bahwa ini adalah koktail favoritnya, terkenal memperkenalkannya kepada Harry Nilsson. Dalam film, karakter Dudley Moore di 'Arthur' dan tamu di 'Mad Men' memesan ini sebagai simbol kemewahan dan kenikmatan tanpa beban. Bahkan Ratu Elizabeth II dilaporkan menyukai versi Alexander yang berbasis gin di klub-klub London.

Elegant Brandy Alexander cocktail on a silver tray, classic style

Mengapa Brandy Alexander Bertahan

Dengan formula proporsi yang sederhana, kemewahan krim, dan kesan glamor retro, Brandy Alexander tetap menjadi sajian yang bertahan lama untuk pecinta koktail pencuci mulut dan siapa pun yang penasaran dengan resep klasik yang membentuk budaya bar. Baik dinikmati untuk nostalgia atau sebagai kebaruan, Brandy Alexander yang dibuat dengan baik mengundang sedikit perayaan di setiap gelas.