Diperbarui pada: 6/3/2025
New York Sour vs. Whiskey Sour: Apa Perbedaan Sebenarnya?

Sour whiskey adalah klasik sejati—tulang punggung koktail gaya sour. Tapi ganti satu detail dramatis, dan Anda mendapatkan New York Sour: sebuah pertunjukan berlapis yang hidup yang terus muncul di menu bar modern. Apa sebenarnya yang membedakan kedua minuman ini, dan bagaimana sebuah red wine float yang sederhana mengubah sour biasa menjadi tegukan khas?
Bagaimana Masing-Masing Koktail Dimulai
Menelusuri whiskey sour membawa kita kembali ke pertengahan abad ke-19. Intinya, ini adalah campuran sederhana: whiskey, lemon segar, dan gula—dikocok dengan es untuk keseimbangan dan kecerahan. Rumusnya begitu universal sehingga DNA-nya muncul dalam puluhan koktail.
New York Sour muncul beberapa dekade kemudian, pertama kali muncul pada akhir 1800-an. Bartender mulai mengapungkan lapisan red wine kering di atas whiskey sour klasik, menambahkan warna, aroma, dan kontras asam tanin yang menyegarkan ke inti manis-asam minuman ini. Meskipun namanya, asal-usul koktail ini diperdebatkan—Chicago dan New York sama-sama mengklaim sebagai penemu.
Bahan-Bahan: Perbandingan Berdampingan
- Sebuah whiskey sour klasik biasanya menggunakan bourbon atau rye, jus lemon, dan sirup sederhana—atau terkadang gula halus. Putih telur adalah opsional (tapi memberikan busa lembut dan tekstur halus di mulut).
- Sebuah New York Sour dimulai dengan dasar whiskey sour standar dan diakhiri dengan 15–20 ml lapisan red wine kering mengapung di atasnya. Malbec, Shiraz, atau bahkan cabernet dasar cocok untuk warna dan rasa.
Satu lapisan wine ini bukan hanya untuk tampilan bagus; itu menambahkan rasa buah, keasaman, dan sedikit pegangan tanin yang halus ke dalam minuman. Hasilnya adalah tegukan yang lebih bernuansa dengan visual yang memukau.

Rasa dan Tekstur: Apa yang Berubah?
- Whiskey sour tradisional itu asam tapi bulat, dengan sitrus cerah dan kehangatan dari biji-bijian whiskey. Putih telur (jika digunakan) memberikan akhir yang kaya dan lembut.
- Lapisan red wine dari New York Sour menambahkan aliran aroma buah beri dan buah gelap di setiap tegukan. Tanin dari wine membawa kekeringan halus, dan kontras antara dasar lemon dan wine membuat rasa pertama terasa mencolok.
Secara visual, penampilan dua lapis dari New York Sour sangat mencolok. Lapisan merah perlahan menyatu dengan dasar kuning saat Anda meminumnya, menghasilkan rasa yang berkembang baik pada hidung maupun lidah.
Membuat New York Whiskey Sour: Langkah-langkah Penting
- 60 ml whiskey rye atau bourbon
- 22,5 ml jus lemon segar
- 15 ml sirup sederhana
- 15 ml putih telur (opsional, untuk busa)
- 15–20 ml red wine kering (Malbec, Shiraz, atau Cabernet)
- Es batu
- Masukkan whiskey, jus lemon, sirup sederhana, dan putih telur (jika digunakan) ke dalam shaker.
- Kocok kering dengan keras (tanpa es) selama 10 detik untuk mengemulsi putih telur.
- Tambahkan es dan kocok lagi sampai dingin dan berbusa—sekitar 10–12 detik.
- Saring ke dalam gelas old fashioned yang diisi dengan es segar.
- Dengan lembut mengapungkan red wine di punggung sendok bar agar membentuk lapisan jelas di atas minuman.
- Biarkan tanpa hiasan atau beri sentuhan twist lemon tipis untuk kecerahan.

Perubahan Kecil yang Mengubah Pengalaman
- Mengganti whiskey dasar mengubah kedalaman koktail—rye membawa rempah dan tajam, bourbon menambahkan karamel dan vanila.
- Lemon versus jeruk nipis: beberapa bar mengganti sitrus, meskipun lemon adalah klasik dan menjaga profil agar lebih cerah.
- Putih telur menciptakan lapisan atas yang creamy dan tekstur hampir seperti dessert. Tanpa putih telur, minuman terasa lebih tajam dan menyegarkan.
- Pilihan red wine untuk lapisan float lebih penting dari yang Anda kira. Wine yang berbuah dan rendah tanin meletakkan lapisan dengan lembut, sementara varietas yang besar dan berstruktur menambah drama dalam rasa dan warna.
Mengapa Kedua Koktail Ini Tetap Favorit
Kesederhanaan whiskey sour membuatnya bisa menyesuaikan dengan semua selera atau kesempatan—cukup sesuaikan sitrus dan gula untuk keseimbangan. Sementara itu, New York Sour menonjol tidak hanya karena tampilan berlapisnya tetapi juga cara wine mengubah setiap tegukan. Itulah sebabnya kedua minuman ini bertahan lebih dari satu abad: satu tidak pernah kehilangan gayanya, yang lain membawa warna, cerita, dan sentuhan modern ke dalam bangunan klasik.